Betulkah Mengisi TTS Bisa Mencegah Demensia?

Shutter Stock

Belum jelas apakah karena orang memang sudah berada di tahap awal demensia sehingga mengisi TTS tak lagi berguna.

/

Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, pikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. Namun, seperti dikutip www.medicastore.com, demensia yang biasa menyerang usia di atas 60 tahun bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Karena penurunan kemampuan mental ini bisa bertambah parah, banyak kaum lanjut usia berusaha mencegahnya sejak awal, antara lain dengan rajin mengisi teka-teki silang.

Benarkah teka-teki silang mampu mencegah demensia?

Saat usia bertambah, kondisi tubuh kita memburuk dan kesempatan kita untuk mengembangkan demensia meningkat. Otak, pilihannya adalah "menggunakannya" atau "menghilangkannya", demikian pendapat Henry Brodaty, profesor psychogeriatrics di University of New South Wales. Semakin banyak kita menggunakan otak -dengan melakukan aktivitas seperti mengisi teka-teki silang, sudoku, bermain bridge, scrabble, atau mempelajari bahasa baru- semakin kuat kemungkinan koneksi saraf dalam otak.

Hasil studi mendapati bahwa orang-orang yang aktif secara mental (sekali lagi aktif, dan bukannya secara pasif menonton TV) kecil kemungkinannya mengalami demensia dalam tahun-tahun akhir hidupnya. Meskipun begitu, para peneliti tidak mengetahui apakah latihan otak lah yang melindungi orang dari demensia, ataukah mereka yang menghindari aktivitas ini sebenarnya memang sudah berada pada tahap awal demensia.

Apa pun hasil penelitian tersebut, Profesor Brodaty dan lembaga Alzheimer's Australia menyarankan kita untuk sering mengisi teka-teki silang, bermain kartu, atau latihan otak lain jika kita ingin kesehatan mental kita tetap tajam. Ingat, penyakit demensia dan Alzheimer bukan sekadar membuat orang menurun daya ingatnya, tetapi juga menurunkan kemampuan mentalnya.